Halaman

Menu

Home

Jumat, 06 Desember 2013

MAU KE PANTAI SURGA, MALAH TERSESAT DI PANTAI SUNGKUN

Mau ke Pantai Surga, malah tersesat di Pantai Sungkun

Paradise Beach tapi bukan Pantai Surga
Pantai Sungkun Emang Surga dan Ajib
Pantai Sungkun Emang Surga dan Ajib
Duduk-duduk di Berunggak Taman Long Baloq sambil mendengar nyanyian burung-burung yang merdu merupakan suatu anugerah/kenikmatan. duduk sambil menikmati segelas kopi hangat dengan pisang goreng merupakan suatu kenikmatan yang lain.
neh wujud Batu-batuan di Pantai Sungkun
neh wujud Batu-batuan di Pantai Sungkun
segelas Kopi di samping kiri saya, koran lokal  Lombok Post di samping kanan saya. salah satu berita yang paling menarik menurut saya adalah tentang Tiger Airways Mendarat Perdana di Bandara Internasional Lombok (BIL) pada tanggal 22 November 2013.
Pose di Pantai Sungkun
Pose di Pantai Sungkun
Tiger Airways melakukan penerbangan dari Singapura ke Lombok. Penerbangan Lombok Singapura akan terbang tiga kali dalam sepekan.
Kabar itu semakin menambah penerbangan-penerbangan internasional yang langsung ke Lombok. Air Asia rute Lombok – Malaysia. Jet Star melayani rute Lombok – Perts. dan yang terakhir adalah Tiger Airways yang berbasis di Singapura.
kita bergaya dulu yuk di sini
kita bergaya dulu yuk di sini
Lambat laun namun pasti Lombok akan semakin maju dengan bertambahnya penerbangan-penerbangan internasional lainnya.
Lupakan sejenak tentang penerbangan internasional. lemaskan otot yang tegang. mari menyeruput kopi hangat dan Pisang Goreng yang sudah tersaji. sesekali melihat sekeliling taman Long Balog, melihat burung-burung Gereja yang terbang di atas Kolam Long Baloq.
Pesona Pantai Sungkun dengan Pasir Putihnya
Pesona Pantai Sungkun dengan Pasir Putihnya
Di Taman Long Baloq, saya ingin menuliskan perjalanan saya saat ke Pantai Surga. Pantai yang berada Di Lombok Tengah.
perlu usaha agak keras dan kuat mental. mental berpetualangan. karena untuk menuju ke pantai Surga, kita harus melalui Jalan yang belum beraspal. Jalan pengerasan mengocok-ngocok perut saya. apalagi saya duduk paling belakang. setelah menempuh sekitar 5 Km jalanan Tak beraspal. harapan menuju ke pantai Surga makin jelas. di jalan semak-semak itu tertulis.  “menuju laut surga”.
Pasir terperangkap
Pasir terperangkap
jalan itu tak meyakinkan. semak-semak itu menambah keraguan kami. semua rombongan antara yakin dan tidak. benarkah ini jalan menuju pantai Surga.
air laut yang tergenang di batu-batuan Sungkun
air laut yang tergenang di batu-batuan Sungkun
tak jauh dari mobil kami berhenti. beberapa pemuda yang naik sepeda motor sepertinya juga merasa kebingungan. bingung jalan menuju Pantai Surga. Para bikers muda itu kemudian pergi. para pemuda itu mungkin mencari jalan yang sebenarnya menuju pantai surga. atau setidaknya jalan yang lebih “bersahabat”.
Istirahat setelah capek menyusuri Pantai Sungkun
Istirahat setelah capek menyusuri Pantai Sungkun
Rombongan kami pun ingin mencari jalan lain ke pantai. menaiki bukit. kemudian menuruninya. saat tiba di puncak bukit, kami melihat jalan lain, tak tahu ke arah mana jalan itu. tak kelihatan ujung jalannya. sementara, mobil terus melaju sesekali harus mengerem karena jalan yang tak rata. lubang dimana-mana.
ku namain Pulau Penyu karena mirip penyu.
ku namain Pulau Penyu karena mirip penyu.
ketakjelasan kami pun harus berakhir ketika kampung penduduk mulai terlihat. salah satu warga menenteng sebilah parang. kami pun berhenti untuk menanyai dimana kah sang pantai Surga itu. dimana surganya pantai itu.
Narsis dulu berlatar pulau penyu
Narsis dulu berlatar pulau penyu
kalau pantai Surga di sebelah sana (kata pemuda sambil memberikan petunjuk melalui telunjuk jarinya).
Sang Petualang, Ilul berjalan di atas pasir kuning
Sang Petualang, Ilul berjalan di atas pasir kuning
Terus kalau lurus terus ini tembus ke pantai apa pak?, kata salah satu dari rombongan kami
ini menuju pantai Sungkun, Jawab sang pemuda itu.
Ya sudah kita ke Pantai Sungkun saja. la wong sudah terlanjur nyampai sini, kata salah seorang dari kami.
Pola batu-batu di pantai Sungkun
Pola batu-batu di pantai Sungkun
kami pun melanjutkan perjalanan. tak perlu lama-lama, kita sudah tiba di pantai Sungkun. benar-benar surga ne pantai, kataku. kami semua tidak merasa kecewa, walaupun pantai yang kami kunjungi bukan pantai Surga. Penggantinya pun tak kalah, bahkan bisa jadi lebih cantik.
yang khas dari Pantai Sungkun ini adalah batu yang berada di tengah laut. batu itu berbentuk seperti Penyu. mungkin pantai ini cocoknya disebut pantai Penyu. tak hanya itu, pantai Sungkun Cukup unik. uniknya adalah pasirnya. yang berbatasan langsung dengan laut adalah batu. bukan pasir. jika ombak datang, maka pasir-pasir itu tak akan tersentuh oleh air laut. kecuali gelombang yang datang teramat besar.
Pola batu-batu Sungkun dari atas
Pola batu-batu Sungkun dari atas
kami pun terus berlanjut menyusuri pesisir pantai Sungkun yang indah. berjalan diatas batu-batu sungkun. Pantai Sungkun begitu Panjang sehingga kami pun tak sanggup menyusurinya. setidaknya untuk saat ini. kami hanya menyusuri separuhnya.
kami berjalan mendekati pulau penyu itu. semakin dekat, pulau ini semakin cantik. apalagi pulau cantik ini dipadu dengan pasir putih yang menguning. Pulau penyu itu ternyata juga berwarna kuning. lengkap lah kuningnya. Pulau berwarna kuning. pasir berwarna kuning. terus batu-batunya pun ikut kuning.
Foto Gaya Push up
Foto Gaya Push up
yups betul pasirnya tak putih bersih lagi. tapi bersih menguning. benar-benar ajibbbb ne pantai. horee…… yang menjadi pertanyaan saya selanjutnya adalah bagaimana semua benda itu berwarna kuning? apakah karena batu-batu sehingga pasirnya berubah warna menjadi kuning. ataukah karena pasir-pasir yang berwarna kuning sehingga batu-batu menjadi kuning.
mungkin pertanyaan ini seperti pertanyaan antara telur dan ayam. pertanyaan yang sampai sekarang masih menjadi perdebatan. mungkin saya akan memberikan kesimpulan khususnya terkait warna kuning di pantai Sungkun ini.
Melihat Pulau Penyu dari atas batu
Melihat Pulau Penyu dari atas batu
hampir semua batu-batu di pojok pantai Sungkun ini berwarna kuning. bahkan tebingnya juga berwarna kuning. so bisa dipastikan awalnya batu-batu itu memang warna dasar kuning. batu-batu itu kemudian “mempengaruhi” warna pasir-pasir yang di dekatnya, atau bahkan pasir itu yang terpengaruh oleh warna-warna batu itu. ibarat sebuah bunglon, pasir itu juga mempunyai naluri mengikuti lingkungan sekitarnya. pasir yang berwarna kuning luasnya mungkin hanya seperempat dari luas pantai di pantai Sungkun
alasan saya ini diperkuat juga pasir pantai Sungkun yang jauh dari batu-batu kuning. pasir-pasir yang tak terpengaruh batu kuning itu tetap berwarna putih bersih.
ne pantai keren banget dah. benar-benar juara dah pantainya. ngak nyesel bahkan bisa nagih ke Pantai Sungkun lagi. begitu alami. air laut yang berwarna menambah pesona pantai Sungkun.
Batu Tebing Sungkun berwarna kekuning-kuningan
Batu Tebing Sungkun berwarna kekuning-kuningan
di ujung pantai Sungkun ini, banyak batu-batuan yang sangat mempesona. batu-batuan Sungkun mengingatkan saya pada batu-batuan Belitong. memang tak sama, tapi batu-batu itu seakan memanggil memori sang pembuat novel Laskar Pelangi, Andrea Hirata. ngakkkkk menyesal… Sungkun sungguh surga. benar-benar gila ne pantai. wajib bagi yang ingin nikmatin alam di Pulau Lombok.
Ada Surga di balik Batu Sungkun
Ada Surga di balik Batu Sungkun
Tips ke Pantai Surga eh ke pantai Sungkun.
  • Silahkan membawa motor atau menyewa mobil. sewa motor dan sewa mobil di Mataram juga ada. untuk besarnya biaya sewa motor, saya kurang tahu. silahkan datang ke Senggigi, disana ada penyewaan sepeda motor. untuk sewa mobil  di Mataram 300.000an per hari
  • Siapkan Bekal secukupnya. maklum di pantai Sungkun tak ada penjual makanan. jangan kan penjual. pembelinya aja tak selalu ada.
  • Pantai Sungkun itu sepi. bagi yang tak ingin kesepian diharapkan membawa teman apalagi pasangan. Suasana bebatuan itu sangat romantis. wajib dah.
  • Siapkan Fisik dan mental. Jalan ke Pantai Sungkun masih pengerasan. Lumayan mengocok-ngocok perut. sebaiknya ke sini pada musim kemarau. jika musim hujan, ditakutkan jalannya becek.
Ilul berusaha mengangkut bongkahan batu Sungkun
Ilul berusaha mengangkut bongkahan batu Sungkun
sekian Perjalanan saya di pantai Sungkun. Perjalanan selanjutnya kami akan berusaha untuk menyesatkan diri ke Pantai Surga. Mau tau seperti apa pantai Surga. penasaran kan. kalau ngak ingin penasaran. ikuti terus perjalanan saya yach..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ninggalin jejak itu lebih bermanfaaat daripada tidak mengginggalkan jejak