Halaman

Menu

Home

Selasa, 11 Februari 2014

Mengenang Satu tahun di Lombok

Mengenang Satu tahun di Lombok
Salah Satu Gili di Lombok. Gili Kedis


Sudah satu tahun saya berada di Lombok. Hari ini pada tanggal 12 Februari 2014 menjadi tanggal bersejarak di Lombok. setahun lalu, tanggal 12 Februari 2013, saya menginjakkan kaki di pulau Lombok untuk kedua kalinya. Saya berangkat dari Kupang, Nusa Tenggara Timur menuju Mataram, Nusa Tenggara Barat.  Flashback ke 4 tahun lalu, saya sebetulnya sudah pernah menginjakkan kaki di Bumi sasak pada tahun 2010. Itu pun tak benar-benar mengunjungi Lombok. Hanya transit. Waktu itu saya bersama tiga sahabat saya yang lain Andri, Faisol dan Aziz Al-hakim berangkat dengan tujuan Gili Trawangan. Mereka bertiga lah yang berhasil “memaksa” saya untuk menjelajahi pulau kecil di bagian utara pulau Lombok yang bernama Gili Trawangan.

Hari ini, sudah empat tahun semenjak saya menginjakkan kaki pertama kali di pulau seribu pantai ini. Empat tahun sudah berlalu. Banyak perubahan di Lombok. Bandara Selaparang yang berada di pusat Mataram berganti menjadi Bandara Internasional Lombok di Praya Lombok Tengah. Gili Trawangan pun banyak berubah. Jalan-jalan yang dulu berpasir putih sebagian sudah berpaving. Café-café dan bar-bar semakin menjamur di sisi pantai. Saat melewati kawasan Gili Trawangan, saya masih terkenang dengan salah satu Bar dan Villa, yang konon kabarnya Bar ini adalah Bar Irlandia pertama di Dunia yang berada di pulau terkecil. “Bar & Villa Tirnanog”. Salah satu kunci kamar villanya terbawa oleh saya. Setelah 4 tahun itu, saya ingin mengembalikan kunci itu lagi. Sayang, kunci itu sudah tak jelas ada dimana. Saya masih ingin ke Tirnanog setidaknya ku ingin minta maaf tentang masalah kunci itu.

Salah satu yang tak berubah dari Gili Trawangan adalah sepeda dan cidomo yang menjadi transportasi utamanya. Kendaraan bermotor juga tetap dilarang masuk ke kawasan Gili Trawangan. Itulah salah satu kearifan budaya lokal yang begitu menginternasional.
Selama satu tahun di Lombok. banyak keindahan-keindahan Lombok yang tersembunyi di balik-balik bukit atau di balik suatu perkampungan Nelayan. Lombok seakan tak pernah selesai dijelajahi. Semakin banyak tempat yang saya kunjungi. Saya merasa bahwa saya belum merasa kemana-mana. Banyak yang harus digali di pulau indah nan eksotis ini. tak salah jika pulau Lombok dimasukkan sebagai salah pulau tercantik di dunia. Bahkan, beberapa orang Australia bilang bahwa Lombok adalah Bali yang terlahir kembali pada tahun 1990an.

Setahun terakhir saya mengikuti perkembangan pariwisata Lombok. dan Lombok telah berhasil menggaet lebih dari 1 juta wisatawan. Mengalami peningkatan kunjungan wisatawan kedua terbesar setelah Jogja. Tahun 2013 ini Lombok juga banyak membuka penerbangan-penerbangan Internasional yang mempermudah wisatawan untuk berkunjung ke Lombok. Penerbangan Internasional yang langsung ke Lombok itu antara lain adalah Malaysia – Lombok kemudian menyusul Pert – Lombok,  dan yang terakhir Singapura – Lombok. so, dengan adanya penerbangan internasional tersebut. Pelan tapi pasti, maka Lombok akan menjadi salah tujuan wisata dunia.

Selama satu tahun di Lombok. saya coba menjelajahi pantai Lombok satu persatu dari satu dusun ke dusun ke lain. Setiap Dusun di Lombok bahkan seakan-akan asset wisata pantai yang cantik. Saya mencoba menjelajahi pulau Lombok dari yang mulai yang paling most wanted sampai dengan yang tersembunyi di balik bukit dan batu-batuan terjal. Bahkan saking tersembunyinya pantai tersebut, penduduk setempat pun tak tahu kalau di balik sana ada pantai yang masih perawan atau lebih tepatnya dia tak tahu nama pantai tersebut. Saya ulangi lagi semakin saya menjelajahi pulau Lombok, maka semakin banyak pula yang perlu saya jelajahi di pulau indah nan eksotis ini.

Selama satu tahun di Lombok, banyak kejadian-kejadian yang perlu saya refresh dan saya ingat-ingat kembali. Salah satunya bergabungnya saya dalam Group Lombok Backpacker. Bergabungnya pun tak disengaja. Alkisah, twitter @Lombokkita memberitahu lewat tweet. Kira-kira begini isi tweetnya “Bagi kawan yang ingin bergabung touring ke Gili Rengit dan Gili Layar, silahkan besok berkumpul jam 8.00 di depan Taman Budaya.

Singkat waktu datanglah saya di depan taman Budaya, seorang dengan perawakan tak jauh beda dengan saya mendekati saya.  Dia menyambut dengan sambutan hangat, uluran tangan. kami pun bersalaman sambil menyebutkan nama masing-masing. Iyus Blue, katanya. Saya kadir, kataku. kemudian saya mencoba nanya admin @Lombokkita. Dimana adminnya tim Lombokkita?kataku. Oh mas Irwan, dia ngak ikut rombongan hari ini, kata mas yus pada saya. dari hasil obrolan saya dan mas yus, saya baru mengetahui bahwa mereka adalah Group Lombok Backpacker.

Taman Budaya ini tepat berada di depan Pom Bensin Majapahit. berkat mas Yus, saya akhirnya diperkenalkan dengan anggota Lombok Backpacker yang lain. dan ternyata, Lombok Backpacker kedatangan tamu dari luar Lombok. Satu dari Makassar, Rizal namanya. Argo semarang dan Ayiek Probolinggo (mereka berdua hebat ternyata mereka berdua hebat. hebat karena sebelum ke Lombok, mereka berpetualang keliling Flores selama 3 minggu), Lukman si pemalu dari semarang, dan terakhir adalah Slamet asli Solo tapi sedang menempuh pendidikan master teknologi perminyakan di Turki. saat pulang ke indonesia. dia menyempatkan untuk menjelajahi pulau Lombok.

Perjalanan saya pertama kali dengan Lombok Backpacker begitu mengesankan. Saya yang waktu itu tak punya alat snorkeling. Tim Lombok Backpacker (khusunya Mas Duta dan Mas Yus) dengan sukarela memberikan pinjaman kepada saya. akhirnya, saya dan teman-teman dari luar lombok kecipratan berkah atas kebaikan mas Duta dan Mas Iyus. Dalam perjalanan ke Sekotong itulah, saya baru bisa bertemu dengan mas Duta Here  dan mbak Utie BeQi di Gerung Lombok Barat. Belakangan, saya baru tahu bahwa mas Duta lah yang menjadi salah satu admin Group FB Lombok Backpacker. Sejak saat itu, saya dinyatakan bergabung dengan Tim Lombok Backpacker.

Berinteraksi dengan tim Lombok Backpacker selama hampir satu tahun. Banyak kenangan, cerita, suka, senang, sedih. semuanya campur aduk dalam satu group Lombok Backpacker. Saya kadang merasa heran dengan group Lombok Backpacker. Hampir setiap hari libur mereka selalu siap untuk kelayapan. Mencari surga- surga Lombok yang tersembunyi. Malah, saya yang merasa kewalahan mengikuti petualangan anggota Lombok Backpacker ini. 

jadi, tak jarang saya pun sering tak sanggup mengikuti ritme perjalanan Lombok Backpacker. Misalnya Sabtu Minggu mereka di Sembalun, eh selasa tau-tau sudah berencana ke Pantai Tanjung Ringgit dan Pantai Pink. Dan diantara Sembalun dengan Tanjung Ringgit dipisahkan oleh jarak yang tak bisa dibilang pendek. Bahkan, saya hanya bisa mengikuti trip yang terakhir itu. Dan perjalanan ini terjadi pada musim hujan.Tim Lombok Backpacker seakan menjawab tantangan bahwa hujan bukanlah hambatan untuk berpetualang. Hujan adalah berkah untuk mengarungi keindahan-keindahan pulau Lombok.

Di Lombok Backpacker, saya merasakan kehangatan, ketulusan, perjuangan, persabatan, candaan. Semua rasa itu bisa anda jumpai di Lombok Backpacker.
Wa Lombok Backpacker selalu rame dan rame. Pernah satu hari saya tak mengikuti perkembangan Lombok Backpacker di WA. Alaaaamak. Seribu wa belum terbaca. Cayo Lombok Backpacker.
Tulisan ini sekedar untuk mengingatkan saya bahwa satu tahun yang lalu, tanggal 12 Februari 2014 di Bumi Sasak. Sejak saat itu, saya niatkan untuk menjelajahi pulau Lombok. selamat yaa kepada caderabdul yang telah satu tahun di Lombok.n lok kug saya ngomong pada diri sendiri.


Biarlah Cayooo Indonesia, Cayo Lombok, Cayoooo Lombok Backpacker. Mau tahu keindahan-keindahan Lombok, sila berkunjung ke www.caderabdul.wordpress.com 

Minggu, 05 Januari 2014

PESONA WADUK SELOREJO KECAMATAN NGANTANG

di salah satu sudut waduk Selorejo di Ngantang

Salah satu sudut waduk Selorejo di Ngantang
Ngantang merupakan salah satu kecamatan di Malang. dibagian barat langsung berbatasan dengan Bukit Selokurung yang terdapat makam Pangeran Trunojoyo. Ngantang berada di ketinggian sekitar 600 mdpl. Ngantang juga dikelilingi oleh 4 Gunung sekaligus. berturut-turur yaitu Gunung Kelud, Gunung Kawi, Gunung Arjuno, dan Gunung Anjasmoro. Saat tiba di Daerah Selorejo, anda diselimuti hawa sejuk khas pegunungan. saat memasuki kawasan wisata Waduk Selorejo, Anda akan disambut dengan Bangkai Pesawat Terbang.
Pesona Refleksi Waduk Selorejo
Pesona Refleksi Waduk Selorejo
tak hanya itu, Waduk Selorejo juga memiliki Jembatan Gantung yang lumayan bikin macu adrenalin. bagaimana tidak saat kaki menginjak jembatan, maka seluruh jembatan akan ikut bergerak. uniknya, para Mancing mania yang emang hobi memancing itu berada di bawah jembatan Gantung. dibawah jembatan gantung selorejo itu, para mancing mania beraksi menunggu ikan wader yang pingsan. tidak hanya itu, Waduk Selorejo juga menawarkan keindahan refleksi alam yang begitu sempurna. Waduk Selorejo seketika itu juga seperti laksana cermin alam. Langit-langit, Awan-awan, Pepohonan, Jembatan seketika juga terefleksi sempurna di atas cermin alam bernama waduk selorejo. indah kawan. ngak percaya silahkan datang dan buktikan sendiri keindahan Waduk Selorejo yang ada di Kabupaten Malang. Ngantang selain terkenal karena waduk Selorejo juga terkenal prasasti Ngantang yang diberikan oleh Raja Kadiri, Sri Maharaja Jayabhaya/Joyobhoyo sekitar tahun 1135. kenapa Ngantang diberikan penghargaan itu.
——–
Ngantang. Mendengar kata Ngantang ini saya jadi teringat Prasasti Ngantang (1035). Prasasti ini dikeluarkan oleh Sri Maharaja Jayabahaya Raja Kadiri yang berkuasa 1135 -1157 sebagai piagam pengesahan anugerah untuk penduduk desa Ngantang yang setia pada Kadiri (Panjalu) selama perang melawan Kerajaan Jenggala.
di antara perahu
di antara perahu
Ngantang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Malang yang berbatasan langsung dengan Kediri. berada di ketinggian 600 mdpl dan dikelilingi oleh empat gunung merapi. berturut-turut adalah Gunung Kelut, Gunung Kawi, Gunung Arjuno, Gunung Anjasmoro. Bagian barat langsung berbatasan dengan Kabupaten Blitar. Bagian yang berbatasan dengan Blitar ditandai oleh Bukit Selokurung yang membentang dari Utara Ke Selatan. Bukit Selokurung ini juga terdapat Lokasi Makam Trunojoyo, seorang pangeran berasal keturunan Sultan Agung Hanyokrokusumo.
Gunung Kelud dilihat dari Ngantang
Gunung Kelud dilihat dari Ngantang
Di Tengah-tengah kecamatan Ngantang ini dibangun sebuah waduk Selorejo yang bertujuan untuk menampung sungai Konto, anak sungai Brantas, dan sungai Kwayangan agar mencegah banjir. pada saat Selorejo juga berfungsi untuk wisata, budidaya perikanan, irigasi, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Waduk dirintis pada tahun 1963 dan pembangunannya baru selesai pada 1970, dan langsung diresmikan oleh Presiden Suharto pada tanggal 22 Desember 1970.Waduk Selorejo ini sekarang oleh Perum Jasa  Tirta.
Gunung Kelud dari Kejauhan
Gunung Kelud dari Kejauhan
Sunrise di sudut Ngantang
Sunrise di sudut Ngantang
dari PLTA Waduk Selorejo ini dihasilkan Listrik yang sanggup mengalirkan listrik kepada penduduk kecamatan Ngantang. Penduduk Ngantang memanfaatkan waduk untuk mengairi sawah-sawah yang berada di sekitar waduk Selorejo tersebut. tak hanya itu, banyak penduduk dari luar ngantang juga memanfaatkan waduk selorejo sebagai arena memancing gratis. jadi jangan heran, jika anda berjalan-jalan di sekitar waduk Selorejo. anda akan akan banyak menemukan para pemancing di setiap sudut waduk Selorejo. tak jarang, para penghobi mancing sering bermalam di pinggir-pinggir waduk selorejo dengan menjadikan payung sebagai atapnya, sarung-sarung sebagai selimutnya.
Bangkai Pesawat Terbang di Waduk Selorejo
Bangkai Pesawat Terbang di Waduk Selorejo
Hobi memancing ini juga dilakoni oleh tetangga saya di Malang. dia rela menginap melawan hawa dingin waduk Selorejo untuk menyalurkan hobinya. iseng-iseng saya coba nanya “kenapa pak Heri sampai mau menginap-nginap di pinggir waduk Selorejo, memangnya ikan-ikan akan banyak yang naik kalau malam hari”, kataku berusaha menyelidikinya.
di Sudut Selorejo
di Sudut Selorejo
ya kalau malam hari ikan-ikan banyak yang naik, katanya berusaha yakin aku. saya tidak tahu apakah benar yang dikatannya tentang ikan-ikan itu. bukankah di tempat yang sama, sudah banyak orang yang melakukan hal-hal seperti yang dia lakukan. mungkin lokasinya saja berganti. lokasi yang dia tinggalkan kemudian dipakai oleh orang lain. kemudian dia juga menggantikan bekas orang lain juga. begitu seterusnya. mungkin bagi pak Heri, Hobi yang dianggap sebagai pekerjaaannya memang pantas untuk diperjuangkan. apapun alibinya. jadilah, waduk Selorejo bisa menyediakan lapangan pekerjaan untuk pemancing dari Kota Malang. bahkan waduk Selorejo sudah sangat familiar sebagai pusat Ikan air tawar di Malang.
salah Sudut waduk Selorejo
salah Sudut waduk Selorejo
Ngantang Vs Sampang
sekilas tentang Ngantang vs Sampang ini menjadi spesial bagi saya. setidaknya dua kata sama-sama mengandung akhiran ang. ya mungkin karena itulah saya berjodoh dengan salah warga ngantang. agak maksa yach.. hehe. berjodoh dengan penduduk Ngantang yang katanya Joyoboyo sebagai penduduk yang setia terhadap kerajaan Kadiri yang berperan melawan Jenggala. sehingga Joyoboyo akhirnya bisa mempersatukan kerajaan Jenggala dengan kerajaan Kadiri dengan semboyannya yang terkenal “Panjalu Jayati alias Kadiri Menang”. haha. dikit maksa.
Di antara dua perahu
Di antara dua perahu
Ngantang yang sejuk vs Sampang yang panas. Ngantang daerah pegunungan vs Sampang daerah pesisir. Masakan Ngantang cenderung hambar vs masakan pesisir yang cenderung asin. dua rasa menjadi satu yaitu keluarga. alah. plus kesimpulan kecil-kecilan. Daerah Pegunungan yang cenderung dingin membiasakan masyarakatnya dengan minuman hangat seperti Teh Manis hangat sehingga kecenderungan penyakitnya adalah Diabetes, sedangkan Sampang yang pesisir suka makan asin-asin, penyakitnya cenderung ke bagian jantung. alah kesimpulan kecil-kecilan alias asal-asalan. ya barangkali ada benernya.
Sudut Selorejo
Sudut Selorejo
Kurang afdol rasanya membicarakan Ngantang tanpa membicarakan Waduk Selorejo yang menjadi pusat kehidupan masyarakat Ngantang. Waduk Selorejo yang menjadi salah satu tujuan wisata setiap akhir pekan. Waduk Selorejo yang menghidupi listrik penduduk ngantang. Waduk Selorejo yang muaranya terletak di Desa Selorejo, Desa Kaumrejo menjadi hulunya. Kecamatan Ngantang hampir semuanya dikelilingi oleh waduh Selorejo ini.
Enaknya mancing disni.. pemandangannya itu loh
Enaknya mancing disni.. pemandangannya itu loh
Waduk Selorejo
pada tanggal 5 Agustus 2013, saya bersama Istri dan keponaan berkesempatan untuk mengunjungi pusat waduk Selorejo yang terletak di Dusun Selorejo, Desa Pandansari, Kec. Ngantang. karena kami berpura-pura menjadi penduduk kampung, kami tak membayar karcis yang hanya Rp10.000 haha (tak patut untuk dicontoh). setelah melewati pintu gerbang itu, kami memasuki kawasan waduk selorejo yang sejuk. pohon-pohon tinggi menjulang di sepanjang jalan pintu masuknya. saya memarkir sepeda motor saya tepat di depan kolam renang waduk selorejo.
Mari Mancing di atas Refleksi
Mari Mancing di atas Refleksi
Waduk Selorejo ini dibagi dua yang dipisahkan oleh air waduk selorejo: sisi kanan dan sisi kiri. di antara kedua sisi itu dihubungkan oleh sebuah Jembatan Gantung yang bertanggal 20  Januari 1976. jembatan gantung yang berada tepat di atas air waduk selorejo. Waduk Selorejo kanan dilengkapi sebuah Villa yang langsung menghadap ke waduk Selorejo. tak jauh dari Villa ada lapangan Bola yang cukup luas yang tepat berada berdampingan dengan Kolam Renang. sayang, karena suasana ramadhan kolam renangnya belum dibuka untuk umum. saya melihat beberapa pekerja yang sibuk membersihkan kolam renang yang sudah berlumut.
Maksimal 10 orang
Maksimal 10 orang
Jembatan Gantung Selorejo
Jembatan Gantung Selorejo. demikian sebutan jembatan itu. ku liat dibawah jembatan itu, beberapa orang yang hobi mancing sudah duduk rapi berjajar di bawah jembatan. mereka begitu enjoy memancing mengharapkan ikan-ikan yang capek berenang sehingga kesasar ke pancingan mereka. mereka tak segan menyapa saya yang mulai mendekati mereka. mereka menyapa saya sambil menawarkan jasa perahu keliling waduk. mungkin mereka inilah yang disebut penumpang gelap. alias jasa keliling waduk selorejo tanpa melalui Perum Jasa Tirta sebagai pengelola.
Jembatan Gantung Selorejo
Jembatan Gantung Selorejo
yang menarik perhatian saya selain pemancing itu sendiri adalah Pemandangan Bendungan Selorejo di pagi hari. semuanya berefleksi. langit langit, pohon-pohon, jembatan, para pemancing, perahu-perahu semuanya merefleksikan diri ke dalam air waduk selorejo yang begitu tenang. sungguh indah kawan. hanya kata itu yang keluar dari mulut saya untuk mengekspresikan keindahan waduk Selorejo.
Refleksi dari Jembatan Gantung
Refleksi dari Jembatan Gantung
sangat mengerikan bagi yang belum pernah mencobanya. ku liat papan informasi Jembatan gantung yang tertulis “Maksimal 10 orang”. saat saya menginjakkan kaki ke atas jembatan yang terbuat dari besi dan baja itu, maka seluruh rangka jembatan akan bergoyang. untung pengunjungnya masih sepi. hanya Saya, istri dan keponaan. saya tak perlu memberitahukan ketakutan wajah saya ke pengunjung yang lain. begini lah jembatan ini, saat kaki berhenti, kengerian itu pergi.
mari nyebrang jembatan gantung
mari nyebrang jembatan gantung
saat kami berjalan lagi, jembatan itu bergoyang lagi. begitu seterusnya. kengerian sepertinya terbang ntah kemana saat saya tepat berada di tengah-tengah jembatan. indah kawan. semuanya berefleksi begitu sempurna dilihat dari tengah-tengah jembatan gantung. sampai akhirnya kami bertiga berhasil menyeberang ke bagian kiri waduk Selorejo.
Refleksi dan Jembatan Gantung
Refleksi dan Jembatan Gantung
Waduk Selorejo bagian kiri dilengkapi dengan fasilitas bermain anak-anak, Kuliner area dan oleh-oleh khas waduk Selorejo. di bagian kanan waduk Selorejo ini juga menyediakan jasa transportasi perahu untuk mengelilingi Waduk Selorejo mulai dari Hilir waduk Selorejo sampai Hulu waduk Selorejo di Gading, Kaum Rejo Ngantang. alasan yang cukup menarik untuk menggunakan jasa perahu Perum Jasa Tirta adalah kita bisa melihat kebun-kebun jambu kemudian memetiknya, melihat pertanian-pertanian di sepanjang waduk selorejo, atau melihat para petani yang bercanoe menyeberang yang hendak mau ke sawah, atau melihat penghobi mancing yang berada di sudut-sudut waduk selorejo.
menyebar jala di waduk Selorejo
menyebar jala di waduk Selorejo
Tips ke Waduk Selorejo
  1. Waduk yang berjarak kurang lebih 43 Km dari malang ini bisa ditempuh menggunakan bus dari Terimanl Langdungsari jurusan Kediri atau Jombang . atau juga sebaliknya bisa ditempuh dari Kediri minta turun di Pertigaan Desa Selorejo.
  2. dari Pertigaan Selorejo bisa menggunakan angkutan bison atau ojek ke Waduk Selorejo
Follow twitter kami di @caderabdulpaker

Jumat, 20 Desember 2013

PINTU RINJANI, SEMBALUN 1156 MDPL

PINTU RINJANI, SEMBALUN 1156 MDPL

Pintu Rinjani, Sembalun 1156 MDPL
Sembalun dengan ketinggian 1156 M di atas permukaan laut
Sembalun menjadi pusat penghasil sayur-sayuran, buah-buahan
sembalun menawarkan keindahan wisata pegunungan
Sembalun dikelilingi oleh Gunung Rinjani, Gunung Telaga, Gunung Anak Dara, Gunung Anak Selong, dan Gunung Pergasingan
Selamat Datang di Pusuk
Selamat Datang di Pusuk
Sembalun merupakan salah satu Kecamatan di kabupaten Lombok Timur. Bagi para Pendaki Gunung Rinjani, Kecamatan sembalun begitu sangat familiar di telinga mereka. Sembalun menjadi salah satu jalur pendakian favorit bagi para pendaki Gunung Rinjani. Sembalun 1156 m dpl menjadi pintu Rinjani. ada beberapa alasan mengapa Sembalun menjadi jalur pendakian favorit. salah satunya adalah jalur pendakiannya tidak terlalu menanjak seperti jalur Senaru. jadi sangat disarankan bagi yang pemula sebaiknya menggunakan jalur Sembalun.
Pusuk
awan-awan menutupi pegunungan di Pusuk
pada saat bulan Desember s.d bulan Maret Pendakian ke Gunung Rinjani di tutup. so saya tidak akan membicarakan tentang Gunung Rinjani dan Bagaimana mendakinya. saya hanya akan membicarakan sembalun yang merupakan salah satu jalur favorit ke Gunung Rinjani.  setidaknya, saya akan memaparkan keindahan di sekitar Gunung Rinjani.
berpose di Pusuk
berpose di Pusuk
untuk mencapai ke Sembalun bisa menggunakan sepeda motor atau menggunakan mobil rent car. nah jangan Tanya-tanya ke saya transportasi publik ke Sembalun karena memang belum pernah mencoba juga. waktu yang dibutuhkan sekitar 4 s.d 5 jam dengan jalur darat. kalau lewat jalur sih bisa lebih. lebih cepat lagi kalau naik Helikopter sih.
Ardi dengan latar gunung kanji
Ardi dengan latar gunung kanji
sepanjang perjalanan dari Aikmel (kecamatan yang berbatasan dengan sembalun), Swela hingga ke Sembalun kita akan dimanjakan oleh sawah-sawah yang membentang luas. hutan-hutan alami di samping kanan kiri jalan. Sawah-sawah yang berderet rapi di Lereng-lereng bukit. Kera-kera yang berada dipinggir jalan mengharap belas kasih para pembela kasih. awan-awan langit berderet rapi yang hendak menyelimuti Sembalun yang penuh ketenangan. sembalun yang sejuk dan jauh dari kebisingan.
anak kera mau netek
anak kera mau netek
saat Tim Lombok Backpacker tiba di kawasan Pusuk (dalam bahasa sasak yang artinya Puncak). kami, tim Lombok Backpacker dimanjakan oleh Gunung-gunung yang diselimuti awan. Mungkinkah Gunung Propok dan Gunung Seribu, batinku. Lama-kelamaan awan itu semakin menutupi pegunungan itu. bahkan, awan itu sampai turun ke kaki-kaki kami. awan-awan itu pun pergi lagi. naik lagi. Gunung itu pun tak terlihat seutuhnya lagi. sisa-sisa awan masih menyelimutinya.
Bamboo Garden Sasak Village
Bamboo Garden Sasak Village
tempat pemberhentian Pusuk ini dimanfaatkan oleh penduduk sekitar dengan cara berjualan berbagai jenis makanan  dan minuman hangat. Kawasan puncak pusuk tak hanya mengundang warga sekitar tapi juga mengundang  para kerajaan kera. Kera-kera di sini tak seganas di Uluwatu, Bali yang suka mengambil barang-barang orang. bahkan, saya menyaksikan dari dekat anak kera yang ingin netek ke ibu kera. jadilah kawasan pusuk ini menjadi kawasan strategis bagi Pengunjung, Warga dan Kera.
Gunung Selong dengan latar persawahan
Gunung Selong dengan latar persawahan
dari Lokasi Pusuk dengan ketinggian 1200 MDPL ini, saya bisa melihat perkampungan Desa Sembalun yang berada di lembah Rinjani. orang-orang pegunungan biasanya terkenal dengan keramahannya. termasuk di pegunungan Sembalun ini. bahkan ada adegan disaat saya tidak sengaja menendang gelas-gelas di warung itu. wajah-wajah para pelanggan di warung itu langsung memandangku secara seksama.
Puncak Gunung Selong
Puncak Gunung Selong
ada perasaan tak enak dalam diriku. ku liat penjual itu masih menunjukkan keramahannya, tak memarahiku bahkan menempelengku. dari raut mukanya begitu menerima dan tak ada raut kejengkelan. ku hanya bisa bilang minta maaf berkali-kali. “ngak apa-apa mas, ya udah ngak apa-apa”, kata penjual kepada saya saat saya berusaha membayar makanan yang ku tendang. maaf ya buuu terima kasih, kataku sambil berlalu meninggalkan penjual ramah itu.
Gunung Selong dari Kampung Sembalun
Gunung Selong dari Kampung Sembalun
jadi bagi siapa saja yang ingin belajar arti kesabaran, keramahan, kesopanan. belajarlah kepada orang gunung. saya sudah membuktikan keramahannya.
ku liat langit semakin di penuhi awan-awan tebal yang bergulung-gulung. perkampungan Sembalun itu pun tak terlihat ditelan awan-awan pembawa hujan. gerimis pun turun membawa keberkahan sang langit. beberapa pengunjung berhamburan mencari tempat berteduh. tak terkecuali kera-kera itu. Rombonganku yang berjumlah 7 orang pun segera bergegas masuk ke dalam Mobil. Gerimis itu pun berganti hujan yang semakin deras. akibatnya jarak pandang pengemudi semakin dekat.
Gunung Pergasingan
Gunung Pergasingan
berjalan menyururi lembah-lembah sembalun. tak ada kampung hanya hutan-hutan lebat. terasa Gelap padahal masih siang. dari dalam kaca mobil ku liat gunung-gunung yang terlihat samar-samar di antara derasnya hujan. melewati perkampungan Sembalun Bumbung, hujan mulai mereda.  Gunung-gunung pun semakin jelas. jelas indahnya. seketika itu juga, Marlina Liem, salah satu teman kami yang berasal dari Jakarta menyuruh memberhentikan mobilnya. berhenti…..berhenti…. berhenti…yang lain pun ikut-ikutan teriak-teriak berhenti…..berhenti…berhenti.
Damn I Love Indonesia, LombokBackpacker
Damn I Love Indonesia, LombokBackpacker
Ku liat gunung tinggi gagah menjulang itu. cantik dan mempesona. mungkinkah Gunung ini adalah Gunung Kanji seperti yang ku baca di peta-peta, batinku.mungkin. tiba-tiba Langit penuh dengan uap air hendak menumpahkan airnya. tanpa aba-aba dan tanpa basa basi semua rombongan langsung membubarkan diri. ku jelajahi lagi perkampungan Sembalun Bumbung yang terlihat dari pusuk itu. lembah perkampungan Sembalun yang begitu asri diapit oleh bukit-bukit dan pegunungan-pegunungan. dibawah bukit-bukit itu rumah-rumah dibangun, homestay-homestay didirikan, kampung adat-kampung adat tertata rapi. ku liat masjid berdiri tepat di bawah perbukitan itu. sangat asri, tenang salatnya. wah masjidnya keren yach berada di bawah bukit, gumam salah seorang kawan Lombok Backpacker.
Haaaaaa Damn Love Indonesia
Haaaaaa Damn Love Indonesia
Lebatnya hujan dipadu dengan AC yang terus menyala mengakibatkan kaca-kaca mobil tertutup seperti kabut. beberapa kali saya dan kawan mengelap-ngelap kaca agar perkampungan tak terlalu tertutup. Mobil pun terus melaju dengan kecepatan sedang. Hujan yang lebat telah melenakan kami. sehingga kami lupa bahwa kampung Sembalun Bumbung tertinggal di belakang. Sembalun Bumbung menjauh, Sembalun Lawang mendekat. Mobil kami merapat ke salah satu warung makan. maklum perut kami keroncongan. jam menunjukkan 13.00. suasana Sembalun yang mendung membuat matahari terasa pulang lebih cepat dari biasanya.
Lembah-lembah Sembalun
Lembah-lembah Sembalun
Hujan mulai mereda. Mungkin Tuhan sengaja ingin memamerkan keindahan Sembalun di titik-titik  keindahannya. yaitu di Sembalun Lawang. Desa Sembalun Lawang di kelilingi Gunung Rinjani dan di sebelah Barat, Gunung Telaga di sebelah Barat Laut, Gunung Telaga di sebelah Selatan, Gunung Anak Dara dan Gunung Selong di sebelah Timur, Gunung Pergasingan di sebelah Utara. jadi lah perkampungan ini benar-benar asri. ini G. Pergasingan, disana Gunung Rinjani, G. Telaga, G. anak Dara, dan Gunung Anak Selong, kata salah satu warga kepada kami saat kami menanyakan gunung-gunung di sekitar Sembalun.
Kampung Adat Belek Sembalun
Kampung Adat Belek Sembalun
Gunung yang terdekat dan bisa dijangkau dengan mudah adalah Gunung Selong dan Gunung Pergasingan. kita pun berangkat menyusuri “Bambo Garden Sasak Village” menembus bambu-bambu-bambu yang ditanam rapi. bambu-bambu itu ditanam dengan pola membentuk lingkaran. Sembalun Lawang ingin berbenah diri untuk jadi desa wisata. bambu yang biasanya sekedar tumbuh. di sini disusun begitu rapi agar bisa menjadi tujuan wisata.
Menyusuri Jalan menuju
Menyusuri Jalan menuju
Melewati kebun Bambu, melewati “ranjau-ranjau kerbau”, melewati semak-semak. menembus puncak Gunung Selong. Dari Puncak Gunung Selong terlihat lah hamparan sawah-sawah yang menghijau, Gunung Pergasingan yang berdiri kokoh. kesiaanlah jika datang ke Sembalun Lawang tapi tak menaiki puncak Gunung Selong. Gunung pergasingan dengan segala pesonanya. dari puncak Gunung pergasingan juga lah, acara paralayang diadakan di waktu tertentu.
Ardi dan Echie datar Kampung adat
Ardi dan Echie datar Kampung adat
dari Gunung Selong ini, kami bisa menyaksikan komplek “Kampung adat sasak Belek” dengan latar Gunung Pergasingan. ku duduk di sini termenung melihat keindahan Desa Sembalun, menatap wajah-wajah para pendulang sawah-sawah. Mencari rezeki-rezeki yang tersembunyi di balik tanah-tanah Sembalun. Duduk termenung sambil berucap syukur “nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan. Sembalun sejuta Pesona. Pintu Rinjani, Sembalun 1156 MDPL
Kampung Adat dengan Latar Gunung Pergasingan
Kampung Adat dengan Latar Gunung Pergasingan
@caderabdulpaker

Minggu, 08 Desember 2013

GILI KAPAL, PULAU SELUAS KAMAR TERUMBU KARANG SELUAS LAPANGAN

Pantai Gili Kapal
Pantai Gili Kapal
Gili Kapal memang hanya pulau yang hanya seluas kamar.
bahkan saat pasang pulau ini pun tertutup laut.
tapi Taman Lautnya begitu luas seluas lapangan sepakbola.
bahkan bisa lebih dengan aneka terumbu karang dengan segala jenis ikan. 
jangan liat dari Luasnya Pulau tapi explore lah keindahan bawah lautnya.
Cabbage Coral by Marlina (Lombok Backpacker)
Cabbage Coral by Marlina (Lombok Backpacker)
Cinta dalam Tim Lombok Backpacker
tempat Penyeberangan ke Gili Kapal dengan pemandangan langit yang indah
tempat Penyeberangan ke Gili Kapal dengan pemandangan langit yang indah
Cinta itu tidak butuh Pengorbanan. karena memang Cinta itu tak butuh pengorbanan.  Cinta itu hanya memberi bukan menerima. Cinta itu akan berbuah ketenangan dan kesenangan. tidak ada cinta yang menyakitkan karena cinta selalu memberikan kebahagiaan.
Alex Sloven and Wet
Alex Sloven and Wet
lalu yang menjadi pertanyaan kita adalah bagaimana cinta yang harus ditempuh melalui pengorbanan. bagi para pencinta itu bukanlah sebuah pengorbanan, tapi itu merupakan pohon cinta itu sendiri yang akan berbuah kebahagiaan. kadang, cinta juga tak butuh alasan. jadi, jika seseorang sudah mencinta, maka pengorbanan itu tak akan terasa seperti pengorbanan. itulah buah cinta… ihirrrrrr….caderabdulpacker lagi kumat ne lagi bahas cinta-cintaan. ngak apa-apalah sesekali bahas cinta di Tim Lombok Backpacker, kan ngak ada yang larang. hehe. di Tim Lombok Backpacker sudah banyak timbul cinta loh.
Welcome to Gili Kapal
Welcome to Gili Kapal
ada yang cinta perjalanan tapi tak terlalu memperhatikan destinasinya. ada yang cinta destinasi tanpa tau proses perjalanannya.  nah Tim Lombok Bacpacker salah satu yang suka dua-duanya. halah apa pula ini. berikut perjalanan kami dengan berbagai versi cinta.
Sang Saka Merah Putih
Sang Saka Merah Putih
Mau ikut ke Gili Bidara?kata Mbak Wet kepada saya. Yaa tuh cader kan pengin tau jembatan Gili Bidara, kata Iyus ke mbak Wet. saya hanya menjawab dengan setengah keyakinan.  Boleh, kataku. maklum, bukannya ngak mau tapi karena saya sudah mengunjungi Gili Kapal dan pulau-pulau kecil lain yang ada di Selat Alas Lombok Timur itu. so, pasti ketika kunjungan yang kedua tidak terlalu surprise. Ajakan itu bermula saat Tim Lombok Backpacker mengunjungi salah satu teman Lombok Backpacker yang sakit, Fitri Agustina.
Selamat datang Di Gili Kapal
Selamat datang Di Gili Kapal
Kita kesana bersama dengan bule. ntar yang nanggung sewa mobilnya si bule, kata mbak Wet kepada teman-teman Lombok Backpacker. waktu yang disepakati pun sudah tiba. kami pun berkumpul di Hotel Viktor Mataram pukul 08.00. saya langsung diperkenalkan dengan Bule yang bernama Alex Sloven. asalnya dari Negara Slovenia, Negara pecahan Yugoslavia. Alex Sloven ditemani oleh Teman Indonesianya yang juga backpacker, mbak Marlina, asli jakarta.
Mari Jump-shoot di Gili Kapal
Mari Jump-shoot di Gili Kapal
saya pun ngobrol-ngobrol dengan Alex Sloven. ternyata dia adalah seorang Currency Trader di Slovenia. masakan Indonesia yang paling dia suka adalah nasi goreng. tepat pada pukul 8.30 Wita kami berangkat menuju Lombok Timur. perlu waktu 2.5 jam untuk nyampe di lokasi penyeberangan di Lombok Timur. yang menjadi tujuan pertama kami adalah Gili Kapal.
Tita, Wet dan Alex Sloven
Tita, Wet dan Alex Sloven
Gili Kapal
Tita dan Alex
Tita dan Alex
saat hendak mau naik perahu kami tim rombongan Lombok Backpacker dikagetkan oleh aksi Alex yang menaruh kardus yang berisi stok makanan dan minuman di atas bahunya. kardus itupun dibawanya hingga ke atas perahu. akh bule ini bener-bener gila, batinku. jadilah aksinya mengundang kawan-kawan lombok Backpacker untuk mengabadikannya. ku liat aksinya ini begitu spontan dan alami. bukan pencitraan.hahaha
ihirrr....mesranya...Mbak Tita dan Alex.
ihirrr....mesranya...Mbak Tita dan Alex.
saat semua sudah di atas perahu.langit  dengan formasi awan-awan itu memperindah suasana perjalanan. kericuhan muncul. satu persatu minta difoto dengan latar langit. tak hanya satu, bahkan semuanya ikut berkumpul di ujung perahu. rasa-rasanya ujung perahu tak mampu menampung 8 orang. ujung satu terisi 8 penumpang. ujung satunya lagi terisi 1 orang, Pak Jefri sang pengemudi. Tak cukup di situ sesi foto barengnya. sesi foto berlanjut dengan Alex Slovenia bersama Tita. akh mesranya… setelah itu si Alex yang kita kerjain. kita-kita suruh dia yang moto-moto kita. kan jarang-jarang kita bisa nyuruh-nyuruh bule moto.
Mbak Rahma dan Alex
Mbak Rahma dan Alex
perjalanan pun berlanjut. saya masih mengagumi keindahan formasi awan-awan langit yang begitu ciamik.  eh saya mau difoto lagi di sini, kata Mbak Wet kepada saya. eh tau-tau si Alek Sloven nongol lagi dengan gaya seperti Mbak Wet. ku liat raut muka Mbak Wet terlihat agak kesal dengan aksi bule yang ikut foto bersamanya.
Air Lautnya begitu menggoda untuk nyebur
Air Lautnya begitu menggoda untuk nyebur
wah hasilnya bagus loh, serasi. keren dah pokoknya, kataku. akhirnya, senyum-senyum malu itu keluar dari bibirnya Mbak Wet. dia pun buru-buru ingin melihat hasilnya. ayo saya difoto lagi tanpa tuh bule, pintanya. Oke, kataku.. baru kali ini saya melihat bule yang low profile plus narsis. si Alex benar-benar kocak haha. kami pun ngobrol bareng dengan backsound suara ombak dan mesin perahu.
Mari Nyebur...
Mari Nyebur...
perahu kami pun mulai melambat saat pulau kecil mungil itu sudah mendekat. pulau mungil yang berada di tengah-tengah laut nampak begitu ekotis. pulau ini tambah eksotis dengan warna gradasi air laut. saat kami hendak turun, ku liat seekor burung yang siap-siap terbang dari pulau kecil yang bernama Gili Kapal. akhirnya semua penumpang turun semua. kecuali saya.
Mbak Marlina posedulu sebelum nyebur
Mbak Marlina posedulu sebelum nyebur
saya bertugas untuk memotret aksi mereka saat mereka melakukan aksi jump-shoot di atas pulau yang berukuran 3 M2. ku liat awan-awan di langit nampak begitu indah. tak ingin kehilangan moment yang indah dengan warna air laut yang begitu menawan. saya pun didaulat fotografer dadakan. tiba-tiba si Alex melakukan aksi gaya renang sepatu roda. tangannya bergerak seperti memutar roda. tubuhnya bergaya jongkok. kami yang menyaksikan hanya terpingkal-pingkal melihatnya. kami semua heran dengan semua aksinya.
Mari..Snorkling Time
Mari..Snorkling Time
tak cukup di situ. saat hendak moto mbak Wet, eh tau-tau si Alek Sloven mendekat. dia pun bergaya tungkurep. saat hendak pose lain, eh si Alek pun ngambil posisi lain lagi. ku hanya tertawa melihat kelakukan si Alex Sloven ini. begitu juga dengan mbak tita. saat mbak Tita difoto dia malah berada di sampingnya. kemudian lebih mendekat. trus mendekat. bahkan sangat dekat. sampai akhirnya dengan gaya sandaran.. ihirr….saya ibarat motret orang yang sedang memadu kasih. begitu lah kelakukan si Alex Sloven. hampir semuanya teman-teman yang foto, pasti ada si Alex di sekitarnya.
awas tuh terumbu karangnya jangan sampai kena injak
awas tuh terumbu karangnya jangan sampai kena injak
Snorkling Time.
Ikan Badut/Nemo
Ikan Badut/Nemo by Marlina
setelah puas melakukan sesi foto, kami semua pun siap melakukan inti perjalanan yaitu snorklingggg.. ayuk kita nyeburr…. kebetulan yang punya kamera underwater adalah Mbak wet dan Mbak Marlina.
Ikan Badut sembunyi
Ikan Badut sembunyi by Marlina
saya hanya penikmat…. bukan, saya bukan penikmat. saya masih gemeteran. la wong snorkling aja masih pake pelampung. gimana mau motret keindahan taman-taman laut.
Nemo Hitam
Nemo Hitam by Marlina
saat udah nyeburr.. saya hanya dimanjakan indahnya taman-taman laut. Taman-taman laut hanya berjarak  50 cm dari permukaan laut kawan. salah satu taman laut itu yang cukup unik adalah karang kubis. karena bentuknya seperti sayur kubis.
Karang ini 30 cm dari Permukaan by Marlina
Karang ini 30 cm dari Permukaan by Marlina
ku namain aja karang kubis. karang kubis lumayan cukup luas. ikan-ikan kecil yang beraneka jenis dan warna berenang disekitar taman-taman laut. bahkan ikan-ikan itu kadang mendekat kadang menjauh.
Cabbage Coral by Marlina (Lombok Backpacker)
Cabbage Coral by Marlina (Lombok Backpacker)
anda tahu film yang Finding Nemo. dalam cerita itu kehidupan ikan hias laut seperti ikan Badut/Clownfish/Ikan Giru benar-benar digambarkan sangat menarik. saya melihat ikan Nemo-ikan Nemo yang berwarna Jingga, kuning atau hitam. ikan badut ini suka memakan aneka sisa makanan yang menempel pada tubuh anemon.
Karang-Karang Gili Kapal by Marlina (Lombok Backpacker)
Karang-Karang Gili Kapal by Marlina (Lombok Backpacker)
nah si anemon pun suka melindungi si ikan Badut. saat saya berusaha mendekatinya, dia mencoba bersembunyi dibalik anemon-anemon laut. mau tau tentang keindahan bawah laut yang lain atau ingin tahu kegilaan si Alex Sloven. tunggu di tulisan selanjutnya yach. @caderabdulpaker. 
Terumbu Karang by Marlina
Terumbu Karang by Marlina
the Coral by Marlina
the Coral by Marlina